Sejak tahun 1987, Slamet Hariyanto (53) alias Pak Embing/Mbah Mbing adalah tukang servis dinamo. Tapi berkat hobinya otak-atik elektronik, pria asal Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini berhasil menciptakan generator listrik tanpa bahan bakar minyak yang disebutnya Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH).
Jika inovasi dunia kelistrikan dari tangan Slamet Haryanto diproduksi secara massal dan diakui secara Hak Atas Kekayaan Intelektual oleh Negara, bisa jadi dunia listrik di Indonesia tak lagi membutuhkan Perusahaan Listrik Negara. PLN, pastinya tidak perlu repot lagi membangun menara dan tiang-tiang listrik plus uluran rentangan kabel yang jika dirupiahkan, cukup fantastis nilainya.
Ayah tiga anak ini membuat generator listrik dengan memanfaatkan karbon padat yang dihasilkan dari pembakaran batok kelapa hingga menjadi abu. Karbon ini kemudian dipasang di panel-panel kaca yang kemudian dihubungkan dengan aki, trafo dan kapasitor. Prinsip kerjanya milik dengan prinsip batere, yaitu menyimpan energi untuk diubah jadi daya listrik.
Slamet mulai riset membuat PLTH pada 2008, dan telah menghasilkan dua prototipe yang menghasilkan daya listrik besar hingga 13.000 watt, dan berdaya 6000 watt yang cocok untuk penggunaan rumah tangga.
Sedikitpun, Mbah Mbing tidak punya bekal akademis jurusan teknik kelistrikan. Pria separuh baya itu bahkan hanya lulusan sekolah dasar saja. Namun, berkat keteguhan dan perenungan dirinya tentang masa depan kelistrikan, ia pun melakukan serangkaian inovasi. Awal mulanya, Mbah Mbing diminta tetangga dekat rumahya di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, membuat aliran listrik ke kandang ternak ayam petelur.
Melalui serangkaian uji coba dan keisengannya, Mbah Mbing justru menemukan alat Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH) hasil buah tangannya. Cara kerja PLTH itu cukup diletakkan dalam rumah. Tidak berisik. Tidak menimbulkan uap. Tanpa limbah dan tentunya ramah lingkungan. Kini Slamet sudah membuat 100 unit PLTH yang dia jual ke daerah.
Seluruh rangkaian dalam PLTH rata-rata berbahan baku bekas alias daur ulang. Hanya kapasitor dalam rangkaian listrik saja yang harus membeli. Kapasitor listrik dibeli dengan harga Rp 850.000.
Keberhasilan Slamet inilah, yang membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan tertarik dan mendukung pengembangan PLTH ciptaan Slamet. Senin (23/7/2012) lalu, Dahlan Iskan menghubungi Slamet dan ingin memesan alat ini untuk rumahnya di Surabaya.
Sedangkan PLN juga akan memesan alat PLTH sebanyak 1000 unit dengan kapasitas 1 fuse atau setara 3000 watt sampai 6000 watt.
Ditambahkan Mbah Mbing, khusus pembuatan alat PLTH dengan 1 fuse, hanya memerlukan biaya Rp.5 juta per unit. Sedang pembuatan PLTH dengan 3 fuse, bisa menghabiskan dana sebesar Rp.15 juta per unitnya. "Seluruh pembuatan alat ini menggunakan barang bekas. Yang baru hanya kapasitornya saja," pungkas Mbah Mbing yang sehari-hari, juga menerima pekerjaan service dinamo di rumahnya.
Mbah Mbing mengerjakan generator tanpa BBM itu disela kesibukannya menjadi tukang servis dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Tempat kerjanya sebagai tukang servis dinamo bersebelahan dengan warung pecel Blitar yang dikelola istrinya.
Selain tanpa BBM, PLT Hampa ini bekerja tanpa mengeluarkan suara dan bisa bekerja selama 24 jam sehingga bisa menghidupkan lemari es atau Kalau mati, maka harus dipancing lagi dengan aki.
Bupati Malang Rendra Kresna yang kemarin mengunjungi Slamet, berjanji akan membantu Slamet untuk mematenkan PLTH buatannya. Pemkab Malang akan membantu mematenkan karya Pak Embing. Kalau nanti bisa diproduksi massal dengan harga murah, Kabupaten Malang juga bisa memanfaatkan untuk menerangi sejumlah dusun yang belum diterangi listrik.
Sumber:
http://surabaya.tribunnews.com/2012/07/24/generator-tanpa-bbm-pikat-meneg-bumn
http://beritajatim.com
ini penemuan yang sangat luar biasa, saya tertarik untuk memanfaatkan alat ini. bagaimana cara pesannya ???
BalasHapusuntuk pemesanan mungkin bisa pesan langsung ke pembuatnya....
BalasHapusKalau digabungkan dengan karya Ahmadi yang mobil listrik itu wouww... keren. Akan merubah wajah dunia yang lahir dari negeri Indonesia.
BalasHapusarmand berkomentar :
BalasHapusditest saja dulu baru bsa bilang ini memang ada buktinya: jgn sekedar om do/omong doank, dan cari sensasi, bikin berita heboh. mmg kebiasaan org indonesia mdh percaya, mdh heboh, mdh kagum thd sesuatu yg baru didengar walo blm ada pembuktian dari suatu badan resmi yg legal. klo saya
mikir pakai logika /otak : anak sd/smp/smk/sma klo mo lulus harus ikut test UAN, ada serangkain test utk pembuktian bhwa dia mmg telah lulus, lha ini di uji saja blm sdh hebohhhhhh.......biasa nya yg LEBAY ...jauh dari kebenaran. mau dapat SIM saja harus ada test nya, apa lgi ini produk mau dijual ke masyarakat.
armand; makane indonesia susah buat maju, karna masih banyak orang kayak anda. pesimistis! sharusnya ikut dukung, gak cuman nyela!
BalasHapusArmand
BalasHapusKamu itu cocoknya tinggal di POS TIMBANGAN, biar lo bisa test UJI KEUR, BEBAN JALAN. Minta aja ma MENHUB untuk seragamnya.
Gak usah komentar tentang TEKNOLOGI, gak cocok, Tabu buat keluarga Lo, ntar sakit perut lagi.
Masa Teknologi disamain dengan UJI SIM,UAN, Cuci kaki sana, tidur, besok banyak kerjaan di TIMBANGAN
bohong
BalasHapushukum energi, energi tidak bisa di ciptakan dan tidak bisa di musnahkan... bo ong besar... preeeeeeettttttttt
BalasHapusHarus di acungi jempol test memang perlu juga di lakukan
BalasHapusFree energy ini open source siapa saja bisa membuat demi nama bangsa dan negara
hukum energy tidak bisa di ciptakan itu dulu...
BalasHapusAda banyak contoh energy bisa di buat, RotoVerter, Gravity dll
Salut mbah mbing jempol dua buat anda terus mencoba dan mencoba demi mencapai hasil yang sempurna
saya pribadi sih salut dengan pak embing yang mencoba membuat alat itu,cuma belum bisa dibuktikan kebenarannya sudah berani menjualnya ke konsumen....padahal alat2 yang dijual kepada konsumen itu harus melalui serangkaian test agar bisa dipertanggung jawabkan.
BalasHapussaya pernah mencoba membuat tiruan dari generator listrik john bedini yang katanya bisa free energi ternyata itu semua juga belum bisa dibuktikan...tidak benar2 free energi.
yang benar2 free energi adalah ya listrik tenaga surya,angin,air.