Ciri-ciri Tubuh:
* Orangutan Sumatera (Pongo abelli) memiliki ciri fisik badan yang lebih besar, berwarna gelap atau coklat kemerah-merahan, rambut jarang dan pendek, dan pada bayi terlihat ada bercak-bercak berwarna kemerahan atau kehijau-hijauan.
* Sedangkan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) ciri fisik badannya terlihat lebih kecil, berwarna terang atau oranye, dan tulang tangan lebih panjang.
* Secara umum, orangutan jantan memiliki cheekpad pada kedua pipinya dan ukuran tubuhnya dua kali lebih besar dari betina, dengan berat tubuh di alam berkisar antara 50-90 kg.
Orangutan Sumatra |
Orangutan Kalimantan |
Habitat orangutan adalah di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan berawa atau hutan perbukitan pada ketinggian 1500 m dpl. Kini, mereka hanya bisa ditemukan di hutan tersisa di Kalimantan maupun Sumatera (90%), sementara 10% -nya di hutan tersisa Malaysia (Sabah dan Sarawak). Orangutan juga bersarang di atas pohon-pohon tinggi dan lebih banyak menghabiskan kegiatan kesehariannya juga dari atas pohon yang satu ke pohon lainnya.
Orangutan termasuk hewan pelahap buah-buahan (frugivora ). Mereka juga memakan daun, bunga dan kambium. Juga rayap dan semut guna mendapatkan protein. Sedangkan untuk mendapatkan kandungan mineral, kadang mereka memakan tanah.
Kebiasaannya memakan buah yang telah masak ataupun mentah di hutan rimba habitatnya serta kebiasaannya dalam menjelajah dari satu pohon ke pohon lainnya, sangat berperan dalam regenerasi tumbuhan-tumbuhan hutan. Orangutan memakan daging dan biji-bijian buah. Kadang biji-biji buah yang tidak dimakannya tersemburkan begitu saja ke tanah. Bahkan biji-biji yang termakan terkadang masih utuh dalam kotorannya, sehingga bisa tumbuh lagi sebagai tumbuhan baru dalam meregenerasi pohon hutan yang telah tua dan mati. Orangutan juga sering makan sambil jalan ketika menjelajah dari dahan pohon satu ke pohon lainnya. Kadang biji buahnya disemburkan begitu saja jauh dari pohon induknya. Sehingga memperbesar sebaran bibit pohon tersebut tumbuh di mana saja di sepanjang area jelajah yang dilaluinya. Selain itu dengan bergerak menjelajah, orangutan biasanya akan melintasi bagian kanopi hutan, dengan membengkokkan/mematahkan banyak ranting, akan membantu tumbuhan yang berada dibawahnya mendapatkan sinar matahari yang sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesa.
Rusak dan berkurangnya hutan hujan tropis adalah penyebab utama hilangnya habitat utama mereka yang berakibat berkurangnya jumlah mereka secara drastis, menurut WWF, jumlah mereka seratus tahun yang lalu berjumlah 230.000 di seluruh dunia, namun sekarang jumlah populasi mereka hanya 48.000 ekor.
Perburuan dan penjualan ilegal juga membuat populasi mereka semakin terancam, biasanya mereka dijadikan hewan peliharaan karena memang mereka itu hewan yang yang lucu dan bersahabat.
Mudah-mudahan anak cucu kita masih bisa melihat hewan lucu kebanggaan Indonesia ini di masa depan |
0 Response to "Orangutan, Primata Endemik Indonesia Yang Terancam Punah"
Posting Komentar