Robot ini adalah mock-up dari pesawat mata-mata serangga yang mungkin akan menjadi nyata ....... Alat tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh dan dilengkapi dengan kamera dan mikrofon.
Robot ini dapat mendarat pada tubuh manusia, dan mungkin memiliki potensi untuk mengambil sampel DNA atau meninggalkan pelacak pada kulit yang menggunakan nanoteknologi RFID. Yang lebih mengerikan, robot ini bisa juga digunakan sebagai mesin pembunuh dengan cara menginjeksikan cairan racun kedalam tubuh. Robot ini dapat terbang melalui jendela yang terbuka, atau dapat menempel ke pakaian Anda sampai Anda bawa ke dalam rumah.
Tidak ada bukti ...... dari sesuatu seperti ini diciptakan, teknologi baterai saat ini belum begitu maju. Untuk sesuatu yang kecil untuk benar-benar berfungsi, maka diperlukan baterai yang akan terlalu berat untuk dibawa. tetapi dengan tren miniaturisasi elektronik kemungkinan alat seperti ini bisa di buat. Hilangnya privasi dan kemampuan untuk mengabaikan hak asasi manusia dengan sesuatu seperti ini cukup besar.
Kemajuan teknologi selalu diterapkan untuk tujuan pengawasan dan kontrol manusia ketika tidak menggunakannya dalam perang.
Untuk saat ini mungkin alat seperti ini masih dalam tahap penelitian atau prototipe untuk pengujian laboratorium, namun akan ada kemungkinan di masa depan alat seperti ini bisa dibuat........
Departemen Pertahanan AS telah lama mengalihkan perhatiannya kepada pesawat atau kendaraan udara miniatur.
Pada tahun 2006 Flight International melaporkan bahwa CIA telah mengembangkan mikro UAVs (Unmanned Aerial Vehicles) sejak 1970-an dan memiliki mock-up di kantor pusat Langley sejak 2003.
Pada tahun 2008, Angkatan Udara AS memamerkan bug mata-mata berukuran kecil seperti lebah yang tidak akan terdeteksi ketika terbang ke dalam bangunan untuk merekam foto, dan bahkan untuk menyerang gerilyawan dan teroris.
Di tahun yag sama, lembaga penelitian militer pemerintah AS (DARPA) melakukan simposium membahas 'bug, bot, borgs dan senjata biologi.
Sekitar waktu yang sama, ornithopter sebagai mesin terbang berdasarkan desain Leonardo Da Vinci diresmikan dan menyatakan mereka akan siap untuk roll out tahun 2015
Lockheed Martin's Intelligent Robotics Laboratories meluncurkan "maple seperti biji" drone yang disebut Samarai yang juga meniru alam. Pasukan AS bisa melempar mereka seperti bumerang untuk melihat gambar real-time dari apa yang ada di tikungan berikutnya.
AS tidak sendirian dalam miniaturisasi drone yang meniru alam: Perancis, Belanda dan Israel juga mengembangkan perangkat serupa.
manteb banget gan infonya :)
BalasHapus