Kini problem yang dihadapi umat Islam yang kerap bepergian melintasi zona waktu terpecahkan setelah hadir sebuah alat yang dinamakan Penghitung Waktu Shalat Pelawat Udara.
Alat ini dikembangkan perusahaan asal Singapura, Crescentrating, sebuah perusahaan yang biasa memberikan peringkat halal kepada hotel.
Diluncurkan awal bulan ini, perangkat online ini menyediakan data seperti waktu shalat di negara asal, kota tujuan, dan negara yang sedang dilintasi penerbangan.
Alat ini kemudian menggunakan algoritma untuk menghitung waktu yang tepat bagi seorang penumpang Muslim untuk menjalankan shalat selama penerbangan berlangsung.
Program ini memungkinkan umat Islam memastikan waktu shalatnya berdasarkan posisi mereka di darat.
Cara operasionalnya gampang. Sebelum melakukan perjalanan, seorang Muslim bisa membuka situs Crescentrating, kemudian memasukkan data berupa bandara keberangkatan, waktu keberangkatan, dan negara tujuan.
Perangkat hitung itu kemudian secara otomatis akan menghasilkan waktu shalat baik dalam waktu lokal di bandara keberangkatan, selama penerbangan, hingga tiba di tempat tujuan.
Hadirnya perangkat ini mendapat sambutan positif dari umat Islam, terutama mereka yang kerap melakukan perjalanan antarnegara.
Alat ini sangat bermanfaat untuk penerbangan panjang, jika pesawat yang anda tumpangi melintasi zona waktu yang berbeda, maka anda akan sulit menentukan waktu shalat.
Menurut Crescentrating pada 2010 lalu, sebanyak US$10 juta dihabiskan umat Muslim untuk bepergian antarnegara.
Jumlah ini sama dengan 10% dari jumlah biaya perjalanan global dalam satu tahun. Dan pada 2020 diprediksi angka ini meningkat hingga 15%.
Sementara itu, Organisasi Parawisata Dunia memperkirakan jumlah warga Arab yang bepergian ke luar negeri akan bertambah dua juta orang pada 2020. Saat ini jumlah wisatawan dari seluruh negara-negara Arab berjumlah 37 juta orang.
0 Response to "Aplikasi Penghitung Waktu Shalat Antarzona"
Posting Komentar