Makin banyaknya penduduk, makin besar juga kebutuhan untuk rumah, pasar, dan juga jalan.
Akibatnya fatal. Bencana mengancam Jakarta. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bahkan memprediksi Jakarta Utara tenggelam tahun 2030. Sedangkan untuk Jakarta Selatan ancaman menghadang di tahun 2050.
Ini adalah akibat pelanggaran aturan tata ruang, sistem drainase yang buruk, serta tingginya penggunaan air tanah di kawasan padat penduduk dan perkantoran.
Makin padatnya Jakarta sempat direkam satelit Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dari luar angkasa.
Foto pertama diambil NASA pada tahun 1976, saat penduduk Jakarta masih 6 juta jiwa. Yang kedua diambil pada 1989 saat penduduk Jakarta berjumlah 9 juta, dan pada 2004 saat penduduk berjumlah 13 juta.
Foto yang dihasilkan satelit NASA memanfaatkan cahaya inframerah yang dipantulkan permukaan Bumi. Vegetasi alias tumbuh-tumbuhan memantulkan cahaya inframerah sangat kuat tampak berwarna merah. Sementara, daerah perkotaan terlihat berwarna hijau muda.
Tiap foto yang ditampilkan mewakili luas 49x49 kilometer persegi, yang terletak di 6,2 derajat Lintang Selatan, 106,8 derajat Bujur Timur.
Dalam gambar tahun 1976 yang diambil pemindai Landsat MSS, menunjukkan, wilayah perkotaan saat itu berada di wilayah tengah gambar dan sepanjang pantai. Sisanya dipadati tumbuhan.
Tiga belas tahun kemudian, pada 1989, Landsat menangkap ekspansi wilayah perkotaan terjadi di wilayah tengah dan mengikis tetumbuhan.
Sementara, dalam foto terakhir yang diambil instrumen Spaceborne Advanced Emisi Termal dan Refleksi Radiometer (ASTER) di satelit Terra NASA, pada tahun 2004, terlihat ekspansi perkotaan meluas ke barat.
Hampir keseluruhan gambar berwarna hijau terang, hanya noktah-noktah merah kecil yang tersisa. Ini berarti kantong vegetasi makin langka di Jakarta. Jika 2004 lalu sudah begitu gersangnya, bayangkan wajah Jakarta saat ini dari luar angkasa!
Artikel lain yang mungkin Anda sukai :
Kutub Utara dan Selatan Bumi Bergeser Tiap 200 Ribu Tahun
Fosil Berusia 30 Ribu Tahun di Siberia "Kerabat" Orang Papua
DNA Mitokondria Buktikan Gajah Afrika Terdiri dari Dua Spesies
Peneliti Fosil Temukan Bukti Pemusnahan MassalTeori Baru Lahirnya Alam Semesta
2010, Tahun Dengan Cuaca Terpanas Sepanjang Sejarah
Misteri-Misteri Tak Terpecahkan di Bidang Sains
Manfaat Gempa Bumi Bagi Kehidupan
Memprediksi Gempa Bumi dari Sinar Matahari
Skala Tsunami Bisa Diprediksi Menggunakan GPS
Moyang Manusia Modern Kawini Neanderthal
Cahaya Lampu Kota Dapat Mencemari Udara?
Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Malam Hari
Menginap di Hotel Terbuat dari Es
Picturesque Bugarach, Desa Ini Diyakini Sarang Alien
Al-Battani
CO & CO2
TANAH LONGSOR
0 Response to "Citra Jakarta Tahun 1976 dan 2004 Versi NASA"
Posting Komentar